417 research outputs found

    A SVECM Model of the UK Economy and The Term Premium

    Get PDF
    The term premium is estimated from an empirically coherent open economy VAR model of the UK economy where the model speci?cally accounts for the mixed nature of the data and cointegration between some variables. Using this framework the estimated negative term premia for 1980-2007 is decomposed into its contributing shocks, where the role of in?ation and monetary policy shocks are shown to be dominant in the evolution of the term premium. Projecting into the 2008 crisis period reveals the extent of the shocks to the UK economy, and also shows the similarities in term premia behaviour with those experienced during the 1998 Russian crisis.Consumer Economics: Theory, Consumer Economics: Empirical Analysis, Demographic Economics

    Synchronisation of financial crises

    Get PDF
    This paper develops concordance indices for studying the simultaneous occurrence of financial crises. The indices are designed to cope with these typically low incidence events. This leads us to confine attention to non-tranquil periods to develop a bivariate index and its multivariate analog for potentially serially correlated categorical data. An application to the Bordo et al. (2001) data set reveals the extent of concordance in banking and currency crises across countries. The internationalisation of financial crises in the 20th century is shown to have increased for currency crises and decreased for banking crises

    Eksperimentasi Pembelajaran Stad Dengan Media Power Point Dan Model Bangun Ruang Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Ditinjau Dari Gaya Belajar

    Full text link
    The objective of this research are to investigate: (1) which one that is more effective in teaching geometry, the STAD type of cooperative learning model with Power Point media or that with Geometrical Model media or that with Conventional media, (2) which learning style results in a better learning achievement and (3) which media used in the STAD learning model results in a better learning achievement in each learning style of the students.This research used the quasi-experimental method. The population of this research was the 9th-grade students of the state junior secondary schools in Ngawi regency in the academic year of 2012/2013. The samples of this research consisted of 250 students who were divided into 85 students of the first experiment class, 83 students of the second experiment class, and 82 students of the control class. The samples were taken by using stratified cluster random sampling. The data of this research were gathered through documentation, test, and questionnaire. The hypothesis of this research were tested by using unbalanced Two-way Analysis of Variance. Conclusions drawn are as follows: (1) the STAD learning model with the Power Point media is better than the STAD learning models with the Geometrical Model and the Conventional media whereas the STAD learning model with the Geometrical Model media is equal to the STAD learning model with the Conventional media; (2) the students with the kinesthetic learning style have a better learning achievement than those with the visual and auditory learning styles whereas the students with the visual learning style have an equal learning achievement to those with the auditory learning style; (3) the STAD learning model with the Power Point media results in a better learning achievement than that with the Conventional media whereas the STAD learning model with the Power Point media results in an equal learning achievement to that with the Geometrical Model media and the STAD learning model with the Power Point media results in an equal learning achievement to that with the Conventional media in the visual learning style; (4) the STAD learning model with the all of the three types of media results in an equal learning achievement in the auditory learning style; and (5) the STAD learning model with the Geometrical Model media results in a better learning achievement than that with the Conventional media whereas the STAD learning model with the Power Point media results in an equal learning achievement to that with the Geometrical Model media and the STAD learning model with the Power Point media results in an equal learning achievement to that with the Conventional media in the kinesthetic learning style

    Pemodelan Statistik Hubungan Debit Dan Kandungan Sedimen Sungai Contoh Kasus Di DAS Citarum – Nanjung

    Full text link
    Kandungan sedimen menunjukkan konsentrasi zat padat yang tersuspensi dalam air. Untuk mengukur kandungan sedimen diperlukan peralatan khusus, relatif sulit, lama dan perlu biaya, sedangkan data debit sungai jauh lebih mudah diukur dan merupakan data yang selalu tersedia di tiap aliran sungai. Oleh karena itulah perlu dicari hubungan antara debit air sungai dengan kandungan sedimen dalam air sungai. Sehingga dengan adanya data pengukuran debit sungai tanpa ada pengukuran kandungan sedimen dapat diperkirakan kandungan sedimen dalam air sungai tersebut dengan cepat dan murah.Hubungan antara debit dengan kandungan sedimen untuk data DAS Citarum - Nanjung pada bulan Maret 1998 adalah : dengan analisis regresi eksponensial : Y = 0.7379 e0.0332 X dengan : koefisien korelasi (R) = 0.978 dan kesalahan baku perkiraan (SEY) = + 1.25 juta m3/hari; dengan analisis regresi berpangkat : Y = 6.7655.10-4 X2.2644 dengan : koefisien korelasi (R) = 0.985 dan kesalahan baku perkiraan (SEY) = + 1.20 juta m3/hari.Berdasarkan nilai koefisien korelasi dan nilai kesalahan baku perkiraan, maka analisis regresi berpangkat lebih sesuai dibandingkan dengan analisis regresi eksponensial untuk data kasus hubungan debit dan kandungan sedimen di DAS Citarum - Nanjung, Maret 1998

    Teknologi Konservasi Untuk Penanganan Kawasan Resapan Air Dalam Suatu Daerah Aliran Sungai

    Full text link
    Perkembangan pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan kebutuhan akan air juga akan meningkat. Kebutuhan air bersih saat ini umumnya dipenuhi dari air tanah, padahal jumlah air tanah relatif tetap dan cenderung menurun karena berkurangnya resapan air ke dalam air tanah, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pemasukan dengan pengambilan air tanah. Untuk itulah perlu dilakukan USAha-USAha untuk meningkatkan pemasukan (recharge) air tanah. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan menetapkan kawasan-kawasan resapan air sebagai kawasan lindung selain itu perlu dikembangkan pula berbagai macam teknologi konservasi yang lebih pro- aktif baik yang bersifat vegetatif maupun non-vegetatif. Beberapa alternatif teknologi konservasi untuk meningkatkan imbuhan/resapan air ke dalam tanah adalah :1. Melakukan upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah baik secara vegetatif seperti : reboisasi, hutan kemasyarakatan, strip cropping system, tumpangsari, dll; maupun secara mekanis/teknis seperti : terasering, saluran/parit jebakan, bangunan bendung penahan, dll2. Melakukan imbuhan buatan, dengan cara sistem imbas, injeksi, ditch and forrow dan spreading recharge.3. Pembuatan sistem peresapan air hujan seperti sumur resapan atau parit resapan

    Analisis Prediksi Motion Sickness Incidence (Msi) Pada Kapal Catamaran 1000 Gt Dalam Tahap Desain Awal (Initial Design)

    Full text link
    Gerakan kapal terombang – ambing atau naik turun di laut lepas yang diakibatkan oleh ombak yang besar dan terus menerus dapat mengakibatkan gejala sakit berupa kepala pusing, mual bahkan muntah yang seringkali diistilahkan sebagai mabuk laut (sea sickness atau motion sickness). Pada kapal penumpang(ferry)kondisi ini menjadi suatu persyaratan penting yang harus dipertimbangkan dalam proses desain. Dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap hasil perhitungan dan simulasi percepatan vertikal gerakan kapal catamaran 1000GT sehingga bisa dilihat unjuk kerja kapal terhadap Kenyamanan penumpang. Kenyamanan pada penumpang dilihat dari indeks jumlah penumpang yang mengalami mabuk laut pada periode tertentu dengan mengacu pada standard ISO-2631/1997. Perhitungan dan simulasi dilakukan pada beberapat titik di kapal untuk melihat percepatan vertikal yang terjadi. Dari hasil simulasi didapatkan pengaruh dari lokasi pengukuran, durasi dan arah ombak terhadap persentase jumlah penumpang yang mengalami gejala mabuk laut atau motion sickness incidence (MSI)

    Aplikasi Sistem Informasi Geografi (Sig) Untuk Penataan Kawasan Pantai

    Full text link
    Kawasan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamik, unik dansangat kaya akan habitat baik laut maupun darat. Kawasan ini banyak sekali manfaatnya baik bagi masyarakat, swasta maupun pemerintah dan semakin lama semakin banyak yang membutuhkan padahal luasnya sangat terbatas, sehingga di kawasan ini sering terjadi konflik kepntingan antar sector seperti yang terjadi di Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Oleh karena itulah perlu adanya penataan ruang yang baik di kawasan Pantai Parangtritis dan sekitarnya.Suatu perencanaan, penataan dan pengembangan wilayah yang baik memerlukan data spasial dan jnon-spasial yang kompleks dan sanga banyak, sehingga perlu adanya alat yang dapat menghubungkan, mengelola, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data serta informasi secara baik. Salah satu alat tersebut adalah Teknologi SIG yang saat ini telah berkembang dengan sangat pesat.Penataan kawasan Pantai Parangtritis dapat dilihat pada Gambar 4 dan Tabel 3.Berdasarkan hal diatas maka pemanfaatan lahan di Pantai Parang tritis dansekitarnya adalah : untuk kawasan lindung hutan wisata (1,234 km2), kawasan lindung budaya (0,659 km2), hutan pantai (0,623 km2), kawasan lindung gumuk pasir (1,311 km2), sempadan pantai (1,533 km2), pertanian lahan basah (13,141 km2), pertanian lahan kering (7,563 km2), perikanan darat (1,272 km2), perikanan laut (0,652 km2) dan untuk pengembangan kawasan pemukiman (11,882 km2) serta pengembangan fasilitas wisata (1,006 km2)
    • …
    corecore